Rabu, 16 September 2015

SIMBOL-SIMBOL BERBAHAYA



SIMBOL-SIMBOL DI LABORATORIUM

1.      

Sifatnya           : radioaktif
Contoh                        : karbon-14, uranium, plutonium
Cara penangannya :
Kalau tidak perlu, jangan menggunakan bahan ini karena bahan ini memancarkan sinar-sinar radioaktif yang dapat merusak/mamtikan sel-sel tubuh.
2.      

 

   

                Explosive (bersifat mudah meledak)
            Sifatnya          : dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan
            Contoh           : Asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol dll.
            Cara pecegahan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lainnya.






Oxidizing (pengoksidasi)
Sifatnya          : pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll.
Contohnya          : Contoh bahan dengan sifat  tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Cara penanganan: Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.
4.      


 


Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)
Sifatnya          : Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas  dengan udara dapat membentuk  suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Contohnya     : Dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Cara pencegahan : Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.
5.     


Flammable (mudah terbakar)
Sifatnya          : Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api
Contohnya     :minyak terpentin, dietil eter  (C2H5OC2H5), karbon disulfide (CS2), asetilena (C2H2).
Cara pencegahan :Hindari atau jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api
6.     



 


Flammable Solid ( padatan mudah terbakar)
Sifatnya          : Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen dari udara), Padatan yang mudah sekali terbakar.
Cara pencegahan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api.

7.      

 

Toxic (beracun)
Sifatnya : Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.
           Contoh :
bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik). karbon tetraklorida (CCl4), Hidrogen sulfida (H2S), Benzena (C6H6)
Cara Pencegahan : Hindari Kontak atau masuk kedalam tubuh, segera berobat kedokter bila kemungkinan keracunan.


         
            
8.       
Harmful (berbahaya) 
Sifatnya : Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya HARMFUL memiliki resiko merusak kesehatan sedang  jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Contoh :bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya), diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).NaOH, C6H5OH, Cl2
Cara pencegahan :Hindari kontak dengan tubuh atau hindari penghirupan, segera berobat jika terkena bahan.

            
           

Very toxic (sangat beracun)
Sifatnya :  yang ditandai dengan notasi bahaya VERY TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.
Contoh :bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.


          



Irritant (menyebabkan iritasi)
Sifatnya          :            Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Contohnya     : isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.
Sifat pencegahan :Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata.
1



 

Corrosive (korosif)
Sifatnya :Bahan dan formulasi dengan notasi CORROSIVE adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
Contoh : bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).
Cara penanganan : Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata.
12. 

        


NATURE POLLUTING
(Bahan berbahaya bagi lingkungan)
Sifatnya          : berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan
Contoh           :tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin, serta AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2
Cara pencegahan : Hindari kontak atau bercambur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup, limbah dijauhkan dari lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar