Selasa, 29 September 2015

KROMATOGRAFI












Hasil gambar untuk alat-alat kromatografi 









Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.




Alat dan Bahan
 1.Kromatografi Kertas
 
  • Beaker 100 mL(1 buah)
  • Gelas Ukur 250 mL(1 buah)
  • Pensil(1 buah)
  • Spidol(1 buah)
  • Penggaris besi 30 cm(1 buah)
  • Perekat (secukupnya)
  • Alkohol (2 mL) Aseton(2 mL)
2. Kromatografi Lapis Tipis
 
  • Corong pisah (1 buah)
  • Kertas saring (1 buah)
  • Penumbuk dan tumbukannya(1 buah)
  • Penotol(1 buah)
  • Penggaris dan pesil(1 buah)
  • Beaker 100mL(1 buah)
  • Alcohol (2 mL)
  • Aseton(2 ml)
  • Heksana (4 mL)
  • Air(secukupnya)
  • Plat lapis tipis3.Kromatografi kolom
  • Statif(1 buah)
  • Klem(1 buah)
  • Buret(1 buah)
  • Ekstrak daun pandan(5 mL)
  • kapas
 

ALAT-ALAT DESTILASI










Hasil gambar untuk alat-alat destilasi 
  • 1. wadah air
  • 2. labu distilasi
  • 3. sambungan
  • 4. termometer
  • 5. kondensor
  • 6. aliran masuk air dingin
  • 7. aliran keluar air dingin
  • 8. labu destilasi
  • 9. lubang udara
  • 10. tempat keluarnya distilat
  • 13. penangas
  • 14. air penangas
  • 15. larutan zat 
Destilasi adalah suatu cara pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah atau "separating agent". Jika larutan yang terdiri dari dua buah komponen yang cukup mudah menguap, maka fase uap yang terbentuk akan mengandung komponen yang lebih menguap dalam jumlah yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan fase cair, atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. 


Jumat, 25 September 2015

Simbol-simbol berbahaya dalam laboratorium


Nama : Flammable Solid
Arti : Padatan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api.
  Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.


Nama : Flammable Liquid
Arti : Cairan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang berpotensi mengeluarkan panas atau api.
  Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.


Nama : Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada tempat penyimpanan material gas yang mudah terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.
  Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.


Nama : Spontaneously Combustible Substances
Arti : Material yang dapat secara spontan mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber panas atau sumber api.
  Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black.


Nama : Dengerous When Wet
Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air.
Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang kering/tidak lembab.
  Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.


Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak dengan material lain yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan.
  Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium dichromate.


Nama : Organic Peroxide
Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang digunakan dalam transportasi dan penyimpanan peroksida organik.
  Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone peroxide, Dicetyl perdicarbonate.


Nama : Non Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar.
  Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium. 


Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum tentu gas).
  Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon tetrachloride.


Nama : Poison Gas
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan material gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.
  Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.


Nama : Inhalation Hazard
Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi atau pernapasan.
  Tindakan : Jangan dihirup.


Nama : Infection Substance
Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab penyakit.
  Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan virus, bakteri, tumbuhan atau hewan.












Rabu, 16 September 2015

SIMBOL-SIMBOL BERBAHAYA



SIMBOL-SIMBOL DI LABORATORIUM

1.      

Sifatnya           : radioaktif
Contoh                        : karbon-14, uranium, plutonium
Cara penangannya :
Kalau tidak perlu, jangan menggunakan bahan ini karena bahan ini memancarkan sinar-sinar radioaktif yang dapat merusak/mamtikan sel-sel tubuh.
2.      

 

   

                Explosive (bersifat mudah meledak)
            Sifatnya          : dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan
            Contoh           : Asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol dll.
            Cara pecegahan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lainnya.






Oxidizing (pengoksidasi)
Sifatnya          : pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll.
Contohnya          : Contoh bahan dengan sifat  tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Cara penanganan: Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.
4.      


 


Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)
Sifatnya          : Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas  dengan udara dapat membentuk  suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Contohnya     : Dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Cara pencegahan : Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.
5.     


Flammable (mudah terbakar)
Sifatnya          : Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api
Contohnya     :minyak terpentin, dietil eter  (C2H5OC2H5), karbon disulfide (CS2), asetilena (C2H2).
Cara pencegahan :Hindari atau jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api
6.     



 


Flammable Solid ( padatan mudah terbakar)
Sifatnya          : Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen dari udara), Padatan yang mudah sekali terbakar.
Cara pencegahan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api.

7.      

 

Toxic (beracun)
Sifatnya : Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.
           Contoh :
bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik). karbon tetraklorida (CCl4), Hidrogen sulfida (H2S), Benzena (C6H6)
Cara Pencegahan : Hindari Kontak atau masuk kedalam tubuh, segera berobat kedokter bila kemungkinan keracunan.


         
            
8.       
Harmful (berbahaya) 
Sifatnya : Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya HARMFUL memiliki resiko merusak kesehatan sedang  jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Contoh :bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya), diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).NaOH, C6H5OH, Cl2
Cara pencegahan :Hindari kontak dengan tubuh atau hindari penghirupan, segera berobat jika terkena bahan.

            
           

Very toxic (sangat beracun)
Sifatnya :  yang ditandai dengan notasi bahaya VERY TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.
Contoh :bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.


          



Irritant (menyebabkan iritasi)
Sifatnya          :            Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Contohnya     : isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.
Sifat pencegahan :Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata.
1



 

Corrosive (korosif)
Sifatnya :Bahan dan formulasi dengan notasi CORROSIVE adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
Contoh : bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).
Cara penanganan : Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata.
12. 

        


NATURE POLLUTING
(Bahan berbahaya bagi lingkungan)
Sifatnya          : berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan
Contoh           :tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin, serta AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2
Cara pencegahan : Hindari kontak atau bercambur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup, limbah dijauhkan dari lingkungan