SIMBOL-SIMBOL
DI LABORATORIUM
1. 
Sifatnya : radioaktif
Contoh : karbon-14, uranium, plutonium
Cara penangannya :
Kalau tidak perlu, jangan
menggunakan bahan ini karena bahan ini memancarkan sinar-sinar radioaktif yang
dapat merusak/mamtikan sel-sel tubuh.
2.
Explosive (bersifat
mudah meledak)
Sifatnya : dapat meledak dengan adanya panas,
percikan bunga api, guncangan atau gesekan
Contoh : Asam nitrat dapat menimbulkan
ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol
dll.
Cara pecegahan :
Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lainnya.
Oxidizing (pengoksidasi)
Sifatnya :
pengoksidasi,
dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan
bahan organik, bahan pereduksi, dll.
Contohnya : Contoh bahan
dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Cara
penanganan: Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.
4.
Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)
Sifatnya :
Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat
membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Contohnya : Dietil eter
(cairan) dan propane (gas)
Cara pencegahan : Hindari
campuran dengan udara dan hindari sumber api.
5.
Flammable (mudah terbakar)
Sifatnya : Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah
menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga
api
Contohnya :minyak terpentin, dietil eter (C2H5OC2H5), karbon disulfide (CS2),
asetilena (C2H2).
Cara pencegahan :Hindari atau
jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api
6.
Flammable Solid ( padatan mudah terbakar)
Sifatnya :
Merupakan
zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap panas dan
terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen dari udara), Padatan
yang mudah sekali terbakar.
Cara pencegahan : Hindari panas atau bahan mudah
terbakar dan reduktor serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan
air dan menimbulkan panas serta api.
7.
Toxic (beracun)
Sifatnya : Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan
bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.
bahan dengan sifat tersebut misalnya
solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik).
karbon tetraklorida (CCl4), Hidrogen sulfida (H2S), Benzena (C6H6)
Cara Pencegahan : Hindari Kontak atau masuk kedalam
tubuh, segera berobat kedokter bila kemungkinan keracunan.
8.
Harmful (berbahaya)
Sifatnya : Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya HARMFUL memiliki resiko merusak kesehatan sedang jika masuk ke
tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau
kontak dengan kulit.
Contoh :bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven
1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya), diklorometan (berbahaya,
dicurigai karsinogenik).NaOH, C6H5OH, Cl2
Cara pencegahan :Hindari kontak dengan tubuh atau
hindari penghirupan, segera berobat jika terkena bahan.
Very toxic (sangat
beracun)
Sifatnya : yang
ditandai dengan notasi bahaya VERY TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan
akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika
masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak
dengan kulit.
Contoh :bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida,
hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.
Irritant (menyebabkan iritasi)
Sifatnya :
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat
menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Contohnya : isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.
Sifat pencegahan :Hindari
kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata.
1
Corrosive (korosif)
Sifatnya :Bahan dan
formulasi dengan notasi CORROSIVE adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu
bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat
diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan
basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
Contoh : bahan
dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4maupun basa
seperti larutan NaOH (>2%).
Cara penanganan : Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit
dan mata.
12.
(Bahan berbahaya bagi lingkungan)
Sifatnya : berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam
lingkungan kehidupan
Contoh :tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum
hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin, serta AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2
Cara pencegahan : Hindari
kontak atau bercambur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup,
limbah dijauhkan dari lingkungan