https://www.youtube.com/watch?v=JJINWRL9w9o
Teknik Laboratorium
Rabu, 21 Oktober 2015
Selasa, 20 Oktober 2015
OSMOSIS MELALUI SELAPUT TELUR
A. PENDAHULUAN
B. TINJAUAN PUSTAKA
C. Metode prektikum
3. Pembahasan
pada prosedur kerja yang telah dibuat, dimana telur ayam kampong harus dilubangi pada kedua kutub telur. Kutub telur pertama dilubangi hingga menembus cangkang dan selaput telur sebaliknya pada kutub telur berlawanan di lubangi hingga cangkangnya saja , kita dapat mengamati bagaimana molekul air yang memiliki konsentrasi rendah dapat berpindah ke cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi, serta dapat mengamati bagaimana molekul air menembus membrane sel telur ( selaput ) yang selektif permeabel. Dalam hal ini air sebagai pelarut yang memiliki konsentrasi rendah ( hipotonis ) dan cairan di dakam telur merupakan pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi ( hipertonis ). Kesetimbangan dinamis akan terjadi jika konsentrasi antara larutan air dan cairan telur sama dan terbentuk larutan yang isotonis. Perpindahan larutan juga terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi,
Kesimpulan
Osmosis
sering diasalah pahami oleh mahasiswa.Sebagai sala satu contoh misalnya konsep
yang menerangkan bahwa osmosis adalah peristiwa yang merupakan kebalikan dari
peristiwa difusi. Kesalahan terjadi ketika memahami bahwa osmosis adalah pergerakan
atau perpindahan molekul dari konsentrasi rendah ( hipotonis ) menuju larutan
dengan konsentrasi tinggi ( hipertonis ) melalui membrane semipermeabel
semata.pada pemahaman seperti initidak memperhatikan molekul mana yang
bergerak? jika diperhatikanbahwa yang mengalami pergerakan adalah molekul
pelarut ( air ) maka tidak akan terjadi kesalahan dalam memahami konsep
sederhana ini. Dengan demikian baik difusi maupun osmosis sama – sama bergerak,
berpindah untuk meniadakan gradient konsentrasi sehingga pada ahir proses akan
didapatkan kondisi larutan yang seimbang ( isotonis ). Dalam praktikum ini kita
akan memanfaatkan membrane semipermeabel alami yang dimiliki oleh telur.
Berikutnya cara untuk mengatahui peristiwa osmosis adalah dengan melakukan pengamatan
pada telur, pertama telur di lubangi kedua ujung kutubnya, kemudian sala satu
ujung dilubangi hingga cangkang dan selaputnya pecah, sebaliknya ujung
berlawanan dilubangi hingga selaputnya, masukan sedotan pada ujung yang telah
dilubangi cangkang dan selaputnya dan tetesi dengan lilin hingga tidak terdapat
rongga untuk keluarnya udara. Selanjutnya rendam telur dalam beker gelas dengan
air secukupnya dan amati perisiwa osmosis pada sedotan tersebut. Sebelumnya
sedotan diberikan skala agar dapat menghitung osmosis yang terjadi ( cm/ menit
).
B. TINJAUAN PUSTAKA
Osmosis
merupakan bentuk perpindahan molekul air dari kosentrasi yang rendah ke
kosentrasi yang tinggi. Dengan masuknya air melalui sel akan tentulah akan
terbawa ion-ion yang terdapat di dalam tanah karena larutan tanah mengandung
ion. Pertumbuhan juga bergantung pada pengambilan air, dan banyak hal dalam
hubungan air tumbuhan bergantung pada interaksi antara sel dengan lingkungan.
Tumbuhan memang merupakan sistem yang dinamis dan sangat rumit, fungsi yang
satu berinteraksi dengan fungsi yang lain.
Dengan kata
lain, tumbuhan adalah sistem multidimensi.
(Salisbury dan Ross, 1995).Perbedaan konsentrasi sangat umum terjadi pada sel hidup.Misalnya jika pada senyawa organik tertentu dalam sitosol masuk ke dalam sel dan dimetabolisme oleh mitokondria, maka konsentrasi sitosol yang berada di dekat mitokondria harus dipertahankan lebih rendah daripada konsentrasi sitosol yang berada di dekat organel lainnya.Hal ini penting diperhatikan terutama jika membicarakan difusi air.
(Salisbury dan Ross, 1995).Perbedaan konsentrasi sangat umum terjadi pada sel hidup.Misalnya jika pada senyawa organik tertentu dalam sitosol masuk ke dalam sel dan dimetabolisme oleh mitokondria, maka konsentrasi sitosol yang berada di dekat mitokondria harus dipertahankan lebih rendah daripada konsentrasi sitosol yang berada di dekat organel lainnya.Hal ini penting diperhatikan terutama jika membicarakan difusi air.
Pentingnya
air sebagai pelarut dalam organisme hidup tampak amat jelas, misalnya pada
proses osmosis. Dalam suatu daun, volume sel dibatasi oleh dinding sel dan
relative hanya sedikit aliran air yang dapat diakomodasikan oleh elastisitas
dinding sel. Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor) berkembang dalam
vakuola menekan sitoplasma melawan permukaan dalam dinding sel dan meningkatkan
potensial air vakuola. Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan
saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun yang mulanya dalam keadaan layu
menjadi bertambah segar (turgid)
Dalam
keadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh.(Islami dan Utomo, 1995).Sel tumbuhan,
prokariota, fungi, dan sejumlah protista memiliki dinding. Apabila sel seperti
ini berada dalam larutan hipotonik ketika direndam dalam air hujan, misalnya
dinding akan membantu mempertahankan keseimbangan air sel tersebut. Seperti sel
hewan, sel tumbuhan ini membengkak ketika air masuk melalui osmosis. Akan
tetapi, dindingnya yang lentur akan mengembang hanya sampai pada ukuran
tertentu sebelum dinding ini mengerahkan tekanan balik pada sel yang melawan
penyerapan air lebih lanjut. Pada saat ini sel tersebut membengkak (sangat
kaku) yang merupakan keadaan yang sehat untuk sebagian besar sel
tumbuhan.Tumbuhan yang tidak berkayu, seperti sebagian besar tumbuhan rumahan,
tergantung pada dukungan mekanis dari sel yang dijaga untuk tetap bengkak oleh
larutan hipotonik sekelilingnya.Jika sel tumbuhan dan sekelilingnya isotonik, tidak
ada kecenderungan bagi air untuk masuk dan selnya menjadi lembek (lembut), yang
menyebabkan tumbuhan menjadi layu.
Molekul-molekul air bersatu sebagai akibat adanya ikatan hidrogen.Pada saat itu berada dalam wujud cair, ikatan hidrogennya sangat rapuh, kekuatannya hanya sekitar seperduapuluh dari kekuatan ikatan kovalen.Ikatan-ikatan tersebut terbentuk, terpisah, dan terbentuk kembali dengan sangat cepat.Tiap ikatan hidrogen hanya mampu beberapa piko detik, tetapi molekul-molekulnya secara terus-menerus membentuk ikatan baru dengan pasangan penggantinya. Oleh karenanya, dalam waktu yang singkat, sejumlah tertentu dari seluruh molekul air akan berikatan dengan molekul tetangganya, membuat molekul air lebih teratur dibanding cairan lainnya. Secar keseluruhan, ikatan hidrogen menyatukan substansi tersebut, suatu fenomena yang disebut kohesi.
potencial osmotik larutan luar lebih rendah dari potensial osmotik sel-sel akar, maka air dapat masuk dari larutan luar ke dalam sistem akar. Dengan meningkatnya konsentrasi zat-zat terlarut maka masuknya air ke dalam akar akan menjadi lebih lambat sampai arah pergerakan air mungkin akan tebalik.
Molekul-molekul air bersatu sebagai akibat adanya ikatan hidrogen.Pada saat itu berada dalam wujud cair, ikatan hidrogennya sangat rapuh, kekuatannya hanya sekitar seperduapuluh dari kekuatan ikatan kovalen.Ikatan-ikatan tersebut terbentuk, terpisah, dan terbentuk kembali dengan sangat cepat.Tiap ikatan hidrogen hanya mampu beberapa piko detik, tetapi molekul-molekulnya secara terus-menerus membentuk ikatan baru dengan pasangan penggantinya. Oleh karenanya, dalam waktu yang singkat, sejumlah tertentu dari seluruh molekul air akan berikatan dengan molekul tetangganya, membuat molekul air lebih teratur dibanding cairan lainnya. Secar keseluruhan, ikatan hidrogen menyatukan substansi tersebut, suatu fenomena yang disebut kohesi.
potencial osmotik larutan luar lebih rendah dari potensial osmotik sel-sel akar, maka air dapat masuk dari larutan luar ke dalam sistem akar. Dengan meningkatnya konsentrasi zat-zat terlarut maka masuknya air ke dalam akar akan menjadi lebih lambat sampai arah pergerakan air mungkin akan tebalik.
C. Metode prektikum
a. Hari
dan Tanggal
Kamis, 19-01-2012
b. Waktu
atau Jam
12.00 - selesai
c. Tempat
Praktikum
Laboratorium Botani
Jurusan Biologi FMIPA Unpatti
d. Alat
ü Sedotan
ü Lilin
ü Spidol
ü Bekerglass
100 ml
ü Air
ü Penggaris
e. Bahan
ü Telur
ayam
f. Prosedur
kerja :
ü Ambil
sebutir telur, kemudian pukul-pukulah pelan-pelan pada bagian ujung telur yang
tumpul sehingga cangkangnya retak. Jangan sampai selaput di dalamnya pecah
ü Bersihkan
bagian ujung telur yang tumpul dari cangkang yang sudah retak-retak dengan cara
mengambil retak-retakan cangkang dengan hati-hati sehingga didapatkan ujung
telur yang tanpa cangkang kurang lebih 3 cm persegi.
ü Pada
ujung telur yang satunya (yang lebih lancip) dibuat lubang untuk memasukkan
sedotan
ü Masukkan
sedotan ke dalam telur dengan hati-hati.
ü Nyalakan
lilin dan arahkan tetes lilin ke bagian telur tempat masukkan sedotan sehingga
sedotan dan telur menjadi rapat (tidak bocor)
ü Isilah
bekerglass 100 ml dengan air kurang lebih 90 ml.
ü Ambillah
potongan lidi (2-3 batang) dan diletakkan miring dari dasar bekerglass ke mulut
bekerglass yang berguna untuk menyangga telur supayan tidak tenggelam ke dasar
bekerglass.
ü Sebelum
dimasukkan bubuhkan skala pada sedotan dengan menggunakan titik 0 dari pangkal
sedotan yang berhimpit dengan ujung telur.
ü Masukkan
telur dan bekerglass yang sudah diisi air dengan pelan-pelan dan mulailah
mencatat waktunya.
ü Amati
pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu 5 menit kurang lebih 30
menit/secukupnya hingga anda mendapatkan data yang representatif.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil Pengamatan
telur
ayam kampong ( Callus domestica )
Menit ke
|
Perubahan
|
5
|
5
cm
|
10
|
12
cm
|
15
|
16 cm
|
20
|
23cm
|
25
|
30
cm
|
30
|
39 m
|
2.
Analisa data
WP
(menit) PU (cm)
5
menit = 7 cm
10
menit = 4 cm
15
menit = 7 cm
20
menit = 7 cm
25
menit = 7 cm
30
menit = 9 cm
Keterangan:
WP
: waktu pengamatan (menit)
PU
: pertambahan ukuran akibat tekanan osmosis pada sedotan (cm)
5 menit 4 cm, 7 cm, 9 cm
3. Pembahasan
Proses
osmosis alami yang terjadi pada telur
ayam kamoung (Callus domestica),
proses osmosis ini merupakan proses transport pasif karena tanpa energy
aktifitas. Osmosis adalah pergerakan atau perpindahan molekul dari konsentrasi
rendah ( hipotonis ) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi ( hipertonis )
melalui membrane semipermeabel semata.
Dari hasil pengamatan kita dapat mengetahui dan menghitung nilai laju osmosis yang terjadi pada telur ayam.
Dari hasil pengamatan kita dapat mengetahui dan menghitung nilai laju osmosis yang terjadi pada telur ayam.
pada prosedur kerja yang telah dibuat, dimana telur ayam kampong harus dilubangi pada kedua kutub telur. Kutub telur pertama dilubangi hingga menembus cangkang dan selaput telur sebaliknya pada kutub telur berlawanan di lubangi hingga cangkangnya saja , kita dapat mengamati bagaimana molekul air yang memiliki konsentrasi rendah dapat berpindah ke cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi, serta dapat mengamati bagaimana molekul air menembus membrane sel telur ( selaput ) yang selektif permeabel. Dalam hal ini air sebagai pelarut yang memiliki konsentrasi rendah ( hipotonis ) dan cairan di dakam telur merupakan pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi ( hipertonis ). Kesetimbangan dinamis akan terjadi jika konsentrasi antara larutan air dan cairan telur sama dan terbentuk larutan yang isotonis. Perpindahan larutan juga terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi,
Perbedaan
konsentrasi sangat umum terjadi pada sel hidup.Misalnya jika pada senyawa
organik tertentu dalam sitosol masuk ke dalam sel dan dimetabolisme oleh
mitokondria, maka konsentrasi sitosol yang berada di dekat mitokondria harus
dipertahankan lebih rendah daripada konsentrasi sitosol yang berada di dekat
organel lainnya.Hal ini penting diperhatikan terutama jika membicarakan difusi
air
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan pada sedotan yang telah diberikan skala dalam
selang waktu 5 menit hingga 30 menit diperoleh peningkatan tekanan pada sedotan
yang diakibatkan oleh tekanan osmotic ,peningkatan tekanan yang dibaca pada
skala sedotan yaitu 4 cm per 10 menit, 7 cm per 5 menit, 15 menit, 20 menit, 25
menit dan 9 cm per 30 menit.
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa
-
proses naiknya
cairan yang terdapat dalam telur dapat diartikan sebagai proses osmosis karna dilihat
dari pengertiannya osmosis merupakan proses perpindahan molekul air dari
kosentrasi rendah ke kosentrasi tinggi.
-
Cairan yang
terdapat dalam telur dapat naik ke atas karena air yang
merupakan pelarut yang memilki konsentrasi rendah (hipotonik) akan berpindah ke
cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik) melewati selaput
membrane telur yang selektif permeable dengan melawan gradient konsentrasi
melalui proses osmoregulasi. Maka air tersebut yang mengakibatkan tekanan pada
cairan telur tersebut naik dari konsentrasi rendah samapai tinggi.
E.
DAFTAR PUSTAKA
ü Pagaya,
Joseph. 2012.Penuntun Praktikum Osmosis
dengan Selaput Telur. FMIPA UNPATTI-BIOLOGI.
.: MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) :.
Sistem MSDS
Setiap kegiatan kerja selalu diikuti dengan resiko
bahaya yang dapat berakibat terjadinya kecelakaan, walaupun demikian terjadinya
kecelakaan seharusnya dapat dicegah dan diminimalisasikan karena kecelakaan
tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Terjadinya kecelakaan pada umumnya
ditimbulkan oleh beberapa faktor penyebab, oleh karena itu harus diteliti
faktorfaktor penyebabnya dengan tujuan untuk menentukan usaha-usaha pembinaan
dan pengawasan keselamatan yang tepat, efektif dan efisien sehingga terjadinya
kecelakaan dapat dicegah.
Dalam melaksanakan eksperimen, kontak terhadap bahan kimia akan terjadi baik langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan sifat dan karakter bahan kimia perlu dimiliki mengingat bahan kimia memiliki potensi untuk menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan maupun bahaya kecelakaan. Hal ini dapat dipahami karena bahan kimia dapat memiliki tipe reaktivitas kimia tertentu dan juga dapat memiliki sifat mudah terbakar. Oleh karena itu aktivitas kerja yang selalu memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja perlu dibudayakan dalam bekerja di laboratorium.
Untuk dapat mendukung jaminan kesehatan dan
keselamatan kerja maka para peneliti maupun laboran yang bekerja di laboratorium
harus mengetahui dan memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk menangani
bahan kimia khususnya dari segi potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan.
Informasi atau pengetahuan yang harus diketahui pelaksana di laboratorium kimia
dimuat dalam Material Safety Data Sheet (MSDS).
Gambar Material Safety Data Sheets
Bahan kimia dalam
unsur dan senyawa tertentu memang bukan lah barang mainan. Ada kalanya senyawa
kimia dapat beracun juga bagi kesehatan tubuh manusia. Dalam tingkat
kebahayaannya, setiap senyawa ataupun unsur kimia di tunjukkan dalam MSDS atau
disebut (Material Safety Data Sheet). MSDS ini merupakan hal yang wajib
dipelajari sebelum laboran berkutat dengan senyawa- senyawa di laboratorium.
MSDS sendiri
memuat informasi tentang :
Informasi umum tentang bahan. Informasi Komponen Berbahaya. Reaktivitas Bahan. Sifat Mudah terbakarnya bahan. Sifat Fisika Bahan. Sifat Kimia Bahan. Dampak Kesehatan. Pertolongan Pertama. Penyimpanan.
Secara Umum, MSDS
mengandung BAB sebagai berikut, yang kesemuanya menjelaskan tentang bahan yang
bersangkutan.
-
Product and Company Identification / Produk dan Identitas PerusahaanMenerangkan identitas produk, serta perusahaan yang memproduksi produk.
-
Composition/Information on ingredients / Komposisi /Informasi kandungan bahanMenjelaskan komposisi bahan yang bersangkutan, konsentrasi, campuran dsb.
-
Hazards Identification / Identifikasi BahayaMeliputi Sifat-sifat bahaya :
-
Bahaya Kesehatan :Menjelaskan berbagai cara bahan kimia bisa memapar tubuh pengguna dengan beberapa cara misalnya penyerapan melalui kulit, pernafasan dan lainnya. Informasi tentang gejala dan akibat terhadap kesehatan apabila tubuh terjadi kontak dengan bahan tersebut seperti kejadian setelah :
Efek terkena paparan yang berlebihan Kontak pada mata Kontak pada kulit Terhirup pada pernafasan
-
Bahaya kebakaran :Informasi ini menentukan bahan tersebut termasuk kategori bahan mudah terbakar, dapat dibakar, tidak dapat dibakar atau membakar bahan lain. Kemudahan zat untuk terbakar ditentukan oleh :
Titik nyala : suhu terendah dimana uap zat dapat dinyalakan. Konsentrasi mudah terbakar : daerah konsentrasi uap gas yang dapat dinyalakan. Konsentrasi uap zat terendah yang masih dapat dibakar disebut LFL (low flammable limit) dan konsentrasi tertinggi yang masih dapat dinyalakan disebut UFL (upper flammable limit). Sifat kemudahan membakar bahan lain ditentukan oleh kekuatan oksidasinya. Titik bakar : suhu dimana zat terbakar sendirinya.
-
Bahaya reaktivitas :Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai, bereaksi dengan zat lain atau terpolimerisasi yang bersifat eksotermik (menghasilkan panas) sehingga eksplosif atau reaktivitasnya terhadap gas lain sehingga menghasilkan gas beracun.
- MSDS CCl4(karbon
tetraklorida)
Sifat fisik dan kimia- Rumus kimia : CCl4- Bentuk fisika : cair- CAS number : 56-23-5- Berat molekul : 154 g/mol- Bau :berbau kuat- Warna : tidak berwarna- Titik didih :76,5- Titik beku : -23- Kelarutan dalam air : tidak larut ( 0,08 )- Penanganan
Tindakan pencegahan:- Simpan dalam tempat terkunci Jangan menelan. Jangan menghirup gas / asap /uap / semprotan. Kenakan pakaian pelindung yang sesuai Dalam kasus- ventilasi cukup, pakai peralatan pernapasan yang sesuai Jika tertelan, segeradapatkan saran medis dan tunjukkan wadah atau label. Hindari kontak dengankulit dan mataPenyimpanan:Bahan karsinogenik, teratogenik atau mutagenik harus disimpan dalam lemariterkunci penyimpanan pengaman terpisah atau ruangan.Perlindungan PribadiTeknik Kontrol:- Sediakan ventilasi pembuangan atau kontrol teknik lainnya untuk menjagakonsentrasi udara dari uap di bawah masing-masing ambang batas nilai. Pastikanbahwa obat cuci mata stasiun dan pancuran keselamatan proksimal ke lokasikerja-stasiun.Perlindungan Pribadi:- Splash kacamata. Lab mantel. Vapor respirator. Pastikan untuk menggunakanrespirator yang disetujui / bersertifikat atau setara. Sarung tangan.Kontak Mata: Periksa dan lepaskan lensa kontak. Segera basuh mata dengan airmengalir selama 15 menit, dengan kelopak mata terbuka. Gunakan Air dingin.Jangan menggunakan salep mata. Carilah pertolongan medis.Kontak pada Kulit: Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air yangbanyak. Lembut dan benar-benar mencuci kulit terkontaminasi dengan air yangmengalir dan sabun non-abrasif. Berhati-hatilah untuk lipatan bersih, celah-celah,lipatan dan pangkal paha. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Jika terjadiiritasi, mencari bantuan medis. Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelumdigunakan kembali.- Untuk kulit yang terkena parah: Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulitterkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Carilah perhatian medis.Terhirup: Biarkan korban untuk beristirahat di tempat yang berventilasi baik. Carilahperhatian medis segera.Serius Terhirup: Evakuasi korban ke daerah yang aman sesegera mungkin.Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang.Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernapas, lakukan mulut kemulut resusitasi.MSDS NaCl (natrium klorida)- Sifat fisika dan sifat kimia- Keadaan fisik : Bubuk kristal padat- Bau : sedikit- Rasanya : garam/asin- Berat molekul : 58,33 g/mol- Warna : putih- Titik didih : 1413 (2575,4 )- Kelarutan : mudah larut dalam air dingin dan air panas, larutDalam gliserol dan ammonia. Dan tidak larut dalam asam klorida- Kepadatan : 2,165· Penanganan- kontak kulitdalam kasus terjadi kontak , segera basuh kulit dengan banyak airsekurang-kurangnya 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yangterkontaminasi dan sepatu- Kulit seriuscuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengankrim anti bakteri- Inhalasijika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikanpernapasan buatan . jika sulit bernapas, berikan oksigen- Matabasuh mata dengan banyak air minimal selama 15 menit, sesekalimengangkat kelopak mata atas dan bawah . dapatkan bantun medis- Tertelanjika korban sadar dari waspada, beri 2-4 cuplus susu atau air dapatkanbantuan medis. Cuci mulut dengan air· PerhatianIni mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan lewat bantuanpernapasan buatan (resustasi) bila bahan dihirup adalah racun, infeksi ataukorosif. Cari bantuan medis segeraTertelan:JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikianoleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulutkepada korban yang sadar. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah,dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejalamuncul - MSDS CuSO4 (tembaga Sulfat)
DATA FISIK- Kelarutan dalam Air : Terlarut- Nama Kimia :Asam Sulfat, Garam Tembaga2+ (1:1)- Nama Lain :Tembaga Biru; Vitriol Biru; Tembaga Sulfat- Berat molekul : 249,68 g/mol- Bentuk : Kristal- Penampilan : biru- Bau : BerbauIDENTIFIKASI BAHAYA- Tembaga Sulfat dapat menimbulkan efek jika terhirup atau mengenai kulit.- Tembaga Sulfat merupakan TERATOGEN-DENGAN PERINGATAN SANGATKERAS.- Tembaga Sulfat dapat menyebabkan kerusakan reproduktif. Karena merupakanMUTAGEN, tanganilah selayaknya karsinogen.- Kontak dapat menyebabkan iritasi berat dan terbakar pada kulit. Terkena berulangdapat mengakibatkan penebalan kulit.- Tembaga Sulfat dapat menyebabkan iritasi berat dan membakar matamenimbulkan kerusakan tetap.- Menghirup Tembaga Sulfat dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan,dan paru-paru mengakibatkan batuk dan sesak nafas. Terkena berulang dapatmenyebabkan menyusutnya batas di dalam hidung.- Terkena asap dari pemanasan Tembaga Sulfat dapat menyebabkan “demam asaplogam”. Hal ini mirip sakit flu dengan gejala berasa logam, demam, sakit, sesakpada dada, dan batuk.- Tembaga Sulfat dapat menimbulkan alergi kulit. Jika terjadi alergi, maka kalauterkena lagi dalam kadar yang sangat rendah akan menyebabkan gatas-gatal danruam pada kulit. Terkena dalam waktu yang lama dapat merusak hati.- Berbahaya jika ditelan. Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan ditandaidengan mual dan muntahIDENTIFIKASITembaga Sulfat berbentuk padatan kristal atau butiran (seperti pasir) berwarna biru.Dipergunakan dalam pengawetan kayu, pewarna, antijamur, dalam makanan ternakDan pupuk.ALASAN DISEBUT SEBAGAI BAHANBERBAHAYA· Tembaga Sulfat tercantum dalam Daftar Bahan Kimia Berbahaya karena diaturoleh OSHA dan disebutkan oleh ACGIH, NIOSH, DOT, DEP, dan EPA.· Tembaga Sulfat merupakan MUTAGEN dan memiliki resiko sebagai penyebabkanker. Oleh karena itu semua kontak harus dikurangi hingga sesedikit mungkin.CARA MENGURANGI RESIKO- Sebisa mungkin operasi (reaksi) dikerjakan tertutup dan pergunakan ventilasipembuangan gas di tempat tersebut. Jika ventilasi pembuangan gas tidak dipakaiatau operasi tidak tertutup, alat pernafasan harus dipergunakan.- Kenakan pakaian kerja yang melindungi.- Segeralah dicuci secara keseluruhan setelah terkena tembaga Sulfat, juga padaakhir kerja.- Pasanglah informasi bahaya dan peringatan di tempatkerja. Tambahannya,sebagai bagian dari usaha pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sampaikansemua informasi tentang bahaya kesehatan dan keselamatan dari TembagaSulfat kepada pekerja yang berpotensi terkena.BAHAYA KEBAKARAN- Tembaga Sulfat dapat terbakar, namun tidak dapat menyala dengan sendirinya.Pergunakan es padat (CO2), semprotan air, atau pemadam busa alkohol.- TERBENTUK GAS BERACUN DALAM API, termasuk oksida-oksida Sulfur.- WADAH DAPAT MELEDAK DALAM API. Pergunakan semprotan air untukmendinginkan wadah dan menjaga dari api.- Jika pekerja diharapkan memadamkan api, mereka harus dilatih dan dilengkapidengan benar.TUMPAHAN DAN KEADAAN DARURATJika Tembaga Sulfat tumpah/bocor, lakukan langkahlangkah berikut:- Tembaga Sulfat dapat menyebabkan iritasi berat dan membakar matamenimbulkan kerusakan tetap.- Menghirup Tembaga Sulfat dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan,dan paru-paru mengakibatkan batuk dan sesak nafas. Terkena berulang dapatmenyebabkan menyusutnya batas di dalam hidung.- Terkena asap dari pemanasan Tembaga Sulfat dapat menyebabkan “demam asaplogam”. Hal ini mirip sakit flu dengan gejala berasa logam, demam, sakit, sesakpada dada, dan batuk.- Tembaga Sulfat dapat menimbulkan alergi kulit. Jika terjadi alergi, maka kalauterkena lagi dalam kadar yang sangat rendah akan menyebabkan gatas-gatal danruam pada kulit. Terkena dalam waktu yang lama dapat merusak hati.- Berbahaya jika ditelan. Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan ditandaidengan mual dan muntah
IDENTIFIKASITembaga Sulfat berbentuk padatan kristal atau butiran (seperti pasir) berwarna biru.Dipergunakan dalam pengawetan kayu, pewarna, antijamur, dalam makanan ternakdanpupuk.ALASAN DISEBUT SEBAGAI BAHANBERBAHAYA· Tembaga Sulfat tercantum dalam Daftar Bahan Kimia Berbahaya karena diaturoleh OSHA dan disebutkan oleh ACGIH, NIOSH, DOT, DEP, dan EPA.· Tembaga Sulfat merupakan MUTAGEN dan memiliki resiko sebagai penyebabkanker. Oleh karena itu semua kontak harus dikurangi hingga sesedikit mungkin.CARA MENGURANGI RESIKO- Sebisa mungkin operasi (reaksi) dikerjakan tertutup dan pergunakan ventilasipembuangan gas di tempat tersebut. Jika ventilasi pembuangan gas tidak dipakaiatau operasi tidak tertutup, alat pernafasan harus dipergunakan.- Kenakan pakaian kerja yang melindungi.- Segeralah dicuci secara keseluruhan setelah terkena tembaga Sulfat, juga padaakhir kerja.- Pasanglah informasi bahaya dan peringatan di tempatkerja. Tambahannya,sebagai bagian dari usaha pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sampaikansemua informasi tentang bahaya kesehatan dan keselamatan dari TembagaSulfat kepada pekerja yang berpotensi terkena.
BAHAYA KEBAKARAN- Tembaga Sulfat dapat terbakar, namun tidak dapat menyala dengan sendirinya.Pergunakan es padat (CO2), semprotan air, atau pemadam busa alkohol.- TERBENTUK GAS BERACUN DALAM API, termasuk oksida-oksida Sulfur.- WADAH DAPAT MELEDAK DALAM API. Pergunakan semprotan air untukmendinginkan wadah dan menjaga dari api.- Jika pekerja diharapkan memadamkan api, mereka harus dilatih dan dilengkapidengan benar.
TUMPAHAN DAN KEADAAN DARURATJika Tembaga Sulfat tumpah/bocor, lakukan langkahlangkah berikut:- Kosongkan ruang yang terkena tumpahan dari orang yang tidak mengenakanperlengkapan pelindung hingga pembersihan selesai.- Kumpulkan bahan serbuk di tempat yang sesuai dan aman, dan letakkan dalamwadah yang tertutup.- Buka ventilasi dan cuci daerah yang terkena tumpahan/bocoran setelahpembersihan selesai.- Jika perlu menimbun Tembaga Sulfat sebagai limbah, hubungi dinas terkait untukrekomendasi khusus.- Jika pekerja diperlukan untuk membersihkan tumpahan, mereka harus dilatih dandilengkapi dengan benar.
UNTUK TUMPAHAN YANG BANYAK ATAU KEBAKARAN, segera hubungi dinaspemadam kebakaransetempat.PERTOLONGAN PERTAMAKontak dengan Mata· Segeralah disiram dengan air dalam jumlah yang banyak minimal selama 15 menit,sesekali angkatlah kelopak mata atas dan bawah. Secepatnya mintalah nasehatdokter.Kontak dengan Kulit· Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Cuci kulit yang terkena dengan banyak airdan sabun.Pernafasan- Pindahkan orang dari tempat yang tercemar.- Mulailah menolong pernafasan jika pernafasan terhenti, dan CPR jika jantungberhenti berdegup.- Pindahkan segera ke rumah sakit terdekat.- Penelanan : Jangan memancing muntah. Jika korban sadar, beri 2-4 cupfuls susuatau air
MSDS H2SO4Produk Nomor: C2782Nama Produk: Asam Sulfat Reagen ACSRumus: H2SO4RTECS: WS5600000CAS: CAS # 7664-93-9Kesehatan: 3Mudah terbakar: 0Reaktivitas: 2Bahaya Rating:Paling sedikitSedikitModeratTinggiEkstrim01234NA = Tidak Berlaku TL = Tidak Didirikan
Bagian 2 Komponen CampuranKomponen: Asam belerangCAS: CAS # 7664-93-9%: 100%Redup: W / WBatas: OSHA TWA 1 mg / mƒ, ACGIH STEL 3 ppm
Bagian 3 Identifikasi BahayaMenyebabkan iritasi parah dan luka bakar. Mungkin berbahaya jika tertelan. Hindari menghirup uap atau debu. Gunakan dengan ventilasi yang memadai. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Cuci sampai bersih setelah menangani. Simpan wadah tertutup.
Bagian 4 Tindakan Pertolongan PertamaMenyebabkan iritasi parah dan luka bakar. Mungkin berbahaya jika tertelan. Hindari menghirup uap atau debu. Gunakan dengan ventilasi yang memadai. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Cuci sampai bersih setelah menangani. Simpan wadah tertutup.
PERTOLONGAN PERTAMA:KULIT: Cuci daerah yang terkena dengan sabun dan air. Jika terjadi iritasi, dapatkan bantuan medis.
MATA: Cuci mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit, angkat tutup sesekali. Mencari Bantuan Medis.TERHISAP: Hapus untuk udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen
Tertelan: Berikan beberapa gelas susu atau air. Muntah dapat terjadi secara spontan, tapi TIDAK MENYEBABKAN! Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar.
Bagian Tindakan Api 5 BerjuangPemadam Api Jenis: Dry Chemical Api / Ledakan: Bereaksi pada suhu ekstrim dengan dekomposisi kekerasan. Api Melawan Prosedur: Pakailah diri dengan peralatan pernapasan dan pakaian pelindung untuk mencegah kontak dengan kulit dan pakaian. Pasal 6 Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoranMenyerap tumpahan dengan bahan inert, maka tempatkan dalam wadah limbah kimia. Menetralisir dengan abu soda basa lemah.
Bagian 7 Penanganan dan PenyimpananPakailah sesuai NIOSH / MSHA-Disetujui respirator, Kimia-tahan sarung tangan, kacamata keselamatan. Jangan uap napas.
Bagian Pengendalian pemaparan 8 & Perlindungan PribadiPernapasan Perlindungan: NIOSH / MSHA respirator yang disetujuiVentilasiMekanis:Tangan Perlindungan:Pakai sarung tangan yang sesuai untuk mencegah pajanan kulitLokal Exhaust:Mata Perlindungan:Kacamata dan Shield WajahLain-lain Alat Pelindung: Kenakan pakaian yang cocok untuk mencegah pajanan kulit
Bagian 9 Sifat Fisik dan KimiaMelting Point: Tidak tersedia informasi Berat jenis 1.84 Titik Didih: 534-590 ° C Volatile oleh Volume Persen: <5 Tekanan Uap: Tidak tersedia informasi Tingkat Penguapan: Tidak Berlaku Kepadatan uap: Tidak tersedia informasi Penguapan Standar: Tidak Berlaku Kelarutan dalam Air: Larut Auto pengapian Suhu: Tidak Berlaku Penampilan dan Bau: Tidak berwarna keruh menjadi cair sedikit kuning Turunkan Flamm. Batasi di Udara: Tidak Berlaku Titik Nyala: Tidak mudah terbakar Atas Flamm. Batasi di Udara: Tidak Berlaku
Bagian 10 Stabilitas dan Reaktivitas InformasiStabilitas: Stabil Kondisi yang harus dihindari: Temperatur yang tinggi Bahan yang harus dihindari:
Air, logam, senyawa organik, basa. Berbahaya Dekomposisi Produk:
Beracun oksida sulfur Berbahaya Polimerisasi: Tidak akan Terjadi Kondisi untuk Hindari: Tidak diketahui
Bagian Informasi Tambahan 11Kondisi diperparah organ / target: Orang yang sudah ada sebelumnya, pernafasan kulit dan gangguan mata lebih rentan. Korosif! Akut: iritasi berat dan luka bakar pada kulit, mata, paru-paru dan saluran pencernaan. Kronis: Dermatitis, kerusakan mata. Kabut asam kuat asam sulfat anorganik dapat menyebabkan kanker laring. BERACUN!
Langganan:
Postingan (Atom)